Setelah merdeka bukan berarti cobaan itu berhenti. Angin berhembus semakin kencang cobaan datang semakin berat dari mulai mempertahankan kemerdekaan negara ini sampai mempertahankan keutuhan negaranya. Semakin bertumbuh dewasanya negara ini bukan berarti cobaan itu semakin sirna, negara ini kini dihadapkan oleh arah gerak yang sudah mulai tak tentu arahnya. Bangsa ini pun seakan lupa dengan bagaimana para pejuang dahulu kala berusaha menyatukan kekuatan untuk mengusir para penjajah keluar dari negeri tercinta ini. Yang ada di benak masyarakat kini hanya menjadi kaya, memuaskan nafsu dan mendapatkan kedudukan khususnya para petinggi negara yang memimpin kemana negara ini akan berlabuh. Iya berlabuh. Negara ini diibaratkan kapal yang sedang mengarungi lautan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Lantas apakah kondisi yang terjadi di negara kita sekarang ini benar-benar sedang mencapai tujuan yang diharapkan? Lalu kemanakah tujuan itu?
Mungkin sebagian orang mulai sadar dan bertanya di dalam hati "iya, kemanakah tujuan dari kapal (negara) ini akan berlabuh?". Kita mungkin bisa sedikit peduli dengan buku kecil yang dijual seharga 3000 rupiah (mungkin masih sekitar itu harganya) yang bernama UUD 1945 lalu kemudian membacanya secara perlahan dan mendalami isi didalamnya.
"...untuk membentuk pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.."Setelah membaca tulisan tersebut mungkin kita mulai mengerti kemana tujuan dari kapal (negara) ini akan berlabuh. Lalu yang menjadi pertanyaan sekarang adalah apakah kondisi negara kita sekarang ini sedang menuju kesana? Mari kita renungkan dalam hati sambil membaca perlahan tulisan tersebut. Dari yang dijabarkan dalam UUD 1945 diatas mungkin hanya poin ikut melaksanakan ketertiban dunia yang terasa sekarang ini selain itu mungkin hanya cita-cita yang masih digantungkan diatas langit dan entah sampai kapan akan diraih.
Cobalah kita sedikit peka dengan keadaan bangsa kita dimana para pemimpin diatas sana saling "membunuh" satu sama lain untuk mendapatkan apa yang mereka idam-idamkan. Jika para pemerintah yang notabene merupakan nakhoda dari kapal, yang bernama Indonesia, ini saling membunuh lantas apa kita masih pantas berharap untuk sampai ke tujuan utama kita? Well saya rasa negara ini sebaiknya merasakan lagi penjajahan secara riil agar bangsa ini benar-benar mengerti tentang arti dari persatuan yang amat sangat berharga dibandingkan harta, tahta dan hawa nafsu.
0 comments:
Post a Comment