AWAS !

"Lima tahun sekali, janji seribu janji. Lima tahun sekali, awas tertipu lagi!!" Sebuah petikan lagu dari salah satu band bergenre grunge rock asal Jakarta bernama Besok Bubar. Lagu yang benar-benar mengkritik bagaimana demokrasi berjalan di negeri ini. Bukan tanpa alasan kenapa band yang memang biasa membuat lagu dengan tema kritik sosial ini mengangkat tema Pemilu yang merupakan pembuktian dari kata demokrasi yang didengung-dengungkan oleh seluruh rakyat Indonesia. Lantas, benarkah kita sudah mencapai demokrasi yang sesungguhnya?

Kembali kepada kata "demokrasi" yang berasal dari kata "demos" dan "kratos". Secara keseluruhan berarti pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Apakah benar semua yang kita rasakan ini benar-benar dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat? Saya rasa tidak. Masih ingat ada berapa banyak kasus korupsi yang mulai terungkap satu persatu? Masih ingat tentang pengkhianatan dari pemerintah yang merelakan sumber daya alamnya dikuras habis oleh para investor asing? Masih ingat tentang banyaknya regulasi pemerintah yang hanya menguntungkan segelintir masyarakat? Jadi, apakah kita masih bisa menyebut negara kita ini negara yang berdemokrasi?

Okey, cukup menyudutkan pemerintahnya. Dibalik carut marutnya kondisi negara kita, ada beberapa poin yang bisa membuat rakyat setidaknya merasa sedikit "bahagia" dengan kondisi Indonesia pasca orde baru yang kebanyakan disebut orang sebagai era reformasi. Kebebasan berpendapat, kebebasan bersuara. Itulah yang benar-benar menjadi perbedaan antara masa orde baru dan reformasi sekarang ini. Lantas apakah dengan kebebasan bersuara dan berpendapat ini membuat negara ini menjadi lebih maju? Masih ingat dengan maraknya kasus kerusuhan yang terjadi dimanapun saat terjadi demonstrasi? Masih ingat betapa chaosnya kondisi dibeberapa wilayah di Indonesia ketika para wakil rakyat berdebat tentang keputusan menaikkan BBM? Jadi apakah kebebasan berpendapat dan bersuara benar-benar bisa mengubah bangsa ini dan membawa Indonesia menjadi negara dengan prinsip demokrasi sesungguhnya?

Baiklah, cukup dengan semua pertanyaan tadi. Bulan ini, tepatnya tanggal 9 April, akan menjadi hari yang menentukan bagaimana nasib bangsa ini 5 tahun kedepan. Inilah pesta demokrasi terakbar yang benar-benar menggambarkan bagaimana demokrasi yang sesungguhnya. Terlepas dari banyaknya kecurangan yang dilakukan oleh para calon legislatif, para calon wakil rakyat, para calon pemerintah, sudah saatnya kita sadar bahwa inilah waktunya kita berpartisipasi untuk mengubah keadaan bangsa ini dengan memilih orang-orang yang tepat untuk membawa negara ini menjadi lebih baik kedepannya. Pilihlah sebijak mungkin semoga kita tidak benar-benar merasa "tertipu" lagi dengan pilihan kita kedepannya. Awas!

0 comments:

Post a Comment