Siapa yang tidak mau hidup bebas tanpa adanya perasaan dijajah dan penjajahan secara langsung? Jika ada yang tidak mau, berarti mereka manusia yang paling hebat, kuat dan bodoh.
3,5 abad Negeri ini dijajah oleh bangsa asing, 3,5 tahun bangsa ini dijajah oleh bangsa yang mengaku saudara tua. Bangsa ini sudah mendambakan kemerdekaan sejak ratusan tahun lalu. Dan akhirnya penjajahan secara fisik itu berakhir di tanggal 17 Agustus 1945. Merdeka, Merdeka, Merdeka!!!! Sorak semua rakyat Indonesia kala itu, tidak ada seorang pun yang tidak bahagia kala itu. Semua orang dengan gegap gempita menyambut kemerdekaan yang sudah didamba selama beratus2 tahun. Ada yang beramai-ramai berjalan untuk merayakan kemerdekaan ini, ada pula yang merayakannya dengan tangisan haru setelah perjuangan yang menghabiskan fikiran dan tenaga tersebut akhirnya mencapai titik kebahagiaan. Semua bahagia.
Dan tak terasa, suasana itu sudah berlalu hingga 68 tahun. 68 tahun, waktu yang seharusnya sudah cukup membuat bangsa ini berdiri kokoh, dan dewasa dalam segala hal. Tapi sayang, bangsa ini belum sepenuhnya merdeka setelah 68 tahun dinyatakan merdeka. Mungkin sebagian kalangan bisa merasakan kemerdekaan, tp hanya sebagian kecil karena kenyataannya sebagian besar rakyat belum merasakan kemerdekaan seutuhnya.
Bisa dilihat bagaimana freeport mengeruk kekayaan alam di bumi pertiwi, bisa dilihat bagaimana pulau sebesar kalimantan yg memiliki kekayaan alam melimpah justru sebagian besar dikuasai pengusaha asing yg menanamkan modal untuk mengeruk kekayaan alam di bumi pertiwi. Jadi sebenarnya ini negeri siapa? Jadi apakah ini yang dinamakan merdeka?
Sadarlah kawan, jangan senang dulu dengan apa yg terjadi di tanggal 17 agustus 1945, itu bukanlah akhir dr perjuangan bangsa indonesia, itu justru menjadi titik awal dimana kita harus lebih bekerja keras demi mewujudkan kemerdekaan yg sesungguhnnya. Kemerdekaan yang benar-benar merdeka tanpa merasa dijajah dan tertindas dalam hal apapun. Hidup Indonesia!! Merdeka!!
Dirgahayu Indonesiaku.
Disaat gue msh kecil, msh unyu2 dan terlihat manis, nyokap nanya apa cita2 gue. Gue langsung diem, gue gaktau apa cita2 gue disaat gue besar nanti. Temen2 gue mungkin bisa bilang dengan gampangnya mereka mau jadi dokter, guru, pilot, astronot, masinis, kondektur, tukang sapu dan lain sebagainya sampe ada yg blg supir. Disaat kecil gue gaktau mau jadi apa gue kalo udh gede nanti, karena menurut gue semua profesi td gak ada yg seru dan gue gak minat sama sekali.
Lalu kemudian disaat gue SD kedua orangtua gue kembali nanya, "apa cita2 kamu mas?". Dan gue punya jawaban kali ini, disaat SD nilai MTK gue terhitung lumayan bagus dan gue sedikit suka menggambar maka gue putuskan gue mau menjadi ARSITEK. Tapi gak berlangsung lama cita2 itu bertahan, disaat SMP gue mulai gamang lagi apa Arsitek bener2 "oke" buat gue? Dan disaat SMP gue gak ngedapetin apa itu cita2, dan gak tau mau jd apa gue kalo udh gede nanti.
Lalu kemudian beranjak ke SMA, masa terindah sepanjang hidup, gue makin gaktau mau jd apa gue kalo udh besar nanti, bahkan ketika ada pertanyaan "apa cita2 kamu?" Gue dengan konyolnya jawab, "membahagiakan kedua orangtua dan masuk surga" karena gue emang gaktau mau jd apa gue dan cuma itu yg terlintas dimasa depan gue. Sampai akhirnya gue kuliah dan mengambil fakultas Ekonomi, gue ngambil fakultas ini karena gue terinspirasi dr kedua orangtua gue dan gue suka ilmu yang satu ini. Dan kembali cita2 gue makin berantakan, mau jd apa gue dimasa depan???
Lalu kemudian disaat kuliah gue dapet tawaran buat jd badut di salah satu acara di kampus dgn bayaran yg lumayan, dan gue mulai berfikir. Ini cita2 gue.
Iya, disaat orang lain memutuskan mau jd Dokter, Dokter gigi, dokter hewan, mantri sunat atau dukun beranak gue punya jawaban unik yg menurut gue ini jawaban yg tepat, Life As a Clown. Karena ini cita2 gue bukan berarti gue harus pake make up setiap hari dan dengan pantat besarnya gue menghibur anak2. Bukan, bukan begitu. Ini lebih kepada kehidupan gue dengan mencontoh seperti badut. Dimata gue, badut itu keren, mereka rela mukanya dicoret2 supaya orang lain seneng, selalu menghibur banyak orang sampe gak ada yg tau apa yg lg dia rasain. Badut jg manusia kan? Dia msh bisa ngerasa sedih, sakit dan perasaan gak enak yg lainnya kan? Yap, itulah yg membuat badut istimewa dimata gue, mereka selalu nutupin apa yg mereka rasain demi menghibur banyak orang, salut. Dan mulai sekarang, gue punya jawaban atas pertanyaan "apa cita2 kamu?" Gue bakal jawab badut. Karena cita2 bukan sekedar profesi, tp lebih kepada cara kita hidup disaat udah besar nanti.
Jadi apa cita2 lo?