assalamualaikum, kali ini gue mau sedikit nyeritain tentang liburan anak-anak mertojoyo family, dan destinasinya gak main main yaitu BALI! dan kita semua naik MOTOR! entah berapa kilometer jaraknya kita gak peduli yang penting kita bisa sampe sana haha terbilang bodoh dan nekat tapi kalo gak gitu mungkin postingan ini ga akan pernah ada hehe

waktu itu kondisinya kita lagi minggu tenang sebelum UAS dan awalnya ga kepikiran buat ke bali sampe tiba-tiba ada yang teriak-teriak "bali ayo bali" dan ga butuh waktu berminggu-minggu 4 hari kemudian kita cabut ke bali, pulau dewata. Waktu itu hari sabtu, 15 desember 2012 kita gak biasanya ada kehidupan pas shubuh sampe akhirnya mendadak suasana kontrakan rame, iya kita siap-siap buat perjalanan yang gabisa dilupain. Semua persiapan udh kita siapin, dan alhamdulillah ga ada yang kelewat, paling kalopun ada ya jemuran yg belom diangkat ataupun stok kolor yang kurang, tp itu bukan masalah kolor bisa dicari di supermarket terdekat sedangkan bali gabisa dicari di supermarket terdekat. Pagi itu ayam belum berkokok, dan kebetulan disekitar rumah gak ada ayam adanya kucing tetangga. Gak ada muka-muka ragu diantara kita adanya muka-muka ngantuk karena kita semua baru tidur sekitar 3-4 jam doang dan tentunya ada sedikit iler yang tersisa disekitar bibir kita. Dan perjalanan pun dimulai....

Malang

Kita start dari malang sekitar jam 05.30 dan tanpa ragu kita tancep gas motor, waktu itu kita bawa 4 motor, dan total 8 orang, tapi davin sama irul gabisa ikut karena ada acara, alhasil kita bawa pemain cabutan, doi adalah Rasi, tamu tetap dikeluarga kita. Dan untuk permulaan yang baik kita ngasih minuman ke motor kita (bensin) disini semuanya dimulai, semua perjalanan seru dimulai disini. Di malang kita briefing tentang kode-kode yang mesti diperhatiin kalo ada kejadian yang gak terduga, contoh berhenti atau kumpul, semua kita persiapin supaya ga ada hal buruk yang terjadi.

Pasuruan

Di kota tempat Inul lahir ini kita gak dapetin sesuatu yang berarti kecuali jalanan yang hampir buat kita nyasar, iya kita salah ngambil jalan dan alhasil jalan yang kita ambil muter jauh ke arah bromo, tapi seperti kata pepatah "malu bertanya sesat dijalan" kita nanya, dan setelah nanya kita malah beneran kesasar. Gue rasa pepatah itu gak sepenuhnya bener dan seharusnya diganti jadi "malu bertanya sama orang yang bener, sesat di jalan". Alhasil setelah nemu pertigaan kita nanya dan kali ini orangnya gak salah dan kita gak tersesat ke bromo, gue sempet ngayal kalo kita mendadak nyasar ke bromo mungkin bakal jadi kejadian paling konyol yang pernah ada secara kita bawa barang-barang buat di pantai bukan buat di gunung. Gue pun ngayal makin dalem apa jadinya kalo kita cuma make kolor dan tanktop diatas gunung bromo? mungkin kita langsung diciduk masyarakat setempat dan bakal dipasung karena dikira orang gila yang nyasar.

Probolinggo

Dan setelah kita nyaris kesasar akhirnya kita kembali ke jalan yg benar dan next kota berikutnya adalah probolinggo, gue sempet mikir kalo kota ini biasa aja ga ada yg spesial dr kota ini dan ternyata gue salah. Tata letak kota ini terhitung cukup rapih dibandingin kota-kota lain, dan gue gak nyangka gue kira kehidupan disini terasing dan ga ada yg spesial dan ternyata gue salah. Akhirnya kita mutusin buat istirahat disini, disalah satu warung kita makan sambil ngelepas lelah, waktu itu sekitar jam 8 pagi, gak kerasa udah 2 jam lebih kita naik motor dan perjalanan masih panjang.

Situbondo

Next, kota yang dulu pernah gue denger ada kecelakaan truk yg menghebohkan disini dan menurut sebagian orang jalannya nyeremin dan ternyata itu semua bener. Disini tantangan itu dimulai, jalanan berkelok-kelok, begal dimana-mana. Semua anak ngerasain serunya touring dan disinilah semua perasaan takut itu dtg. Skill mengemudi kita bener-bener diasah disini. Tapi itu semua bener-bener bisa dibayar lunas pas kita ngeliat pemandangan yang bener-bener indah disekitar daerah bernama Paiton, PLTU yang ngebuat kita semua bisa ngerasain listrik tersaji didepan mata satu kata dalem hati gue "SUBHANALLAH" akhirnya kita mutusin buat istirahat sebentar disini dan kita sempetin buat foto-foto dibawah terik matahari. Setelah ngelewat itu gue ngira kalo semuanya bakal ngebosenin lagi tp ternyata salah,  jalanan seolah-olah gakmau orang yang melintas kecewa, kita disuguhin pemandangan bagus lagi, laut dan hutan bakung pun tersaji, tapi kali ini kita gak mutusin buat istirahat, karena kita takut bakal sampe pelabuhan ketapang terlalu sore.

Banyuwangi

Dan disaat gue ngeliat gapura bertuliskan "Selamat datang di Kota Banyuwangi" gue cuma bisa ngomong alhamdulillah sebentar lagi ketapang, iya sekarang kita berada di ujung timur pulau jawa. Dan ternyata perjalanan dari perbatasa ke ketapang gak deket kita butuh sekitar 2 jam buat sampe di ketapang dan cuacanya pun amat sangat terik ditambah macet pas 2 km sebelum pelabuhan ketapang. Capek, mungkin kata itu cukup buat ngegambarin ekspresi muka dari setiap anak ketika kita sampe di deket ketapang. Tapi petarung sejati pantang menyerah sampai tiba di tujuan. kita tetep terusin sampe akhirnya bisa naik kapal buat nyebrang ke BALI!

Gilimanuk, BALI

Dan ternyata penyebrangannya gak lama cuma sekitar 45 menit kita udah pindah pulau. BALI! gue sempet mikir ketika sampe di Gilimanuk, yes sebentar lagi gue bisa ngerasain kuta, ternyata salah perjalanan dari gilimanuk ke denpasar ternyata gak sedeket karawang-bekasi. Ternyata butuh waktu sekitar 6 jam lebih buat sampe ke denpasar dan disini lah perjalanan semakin seru. Cuaca berubah 180 derajat, kali ini hujan dan hujannya pun keroyokan. Disini lah semua rasa lelah kita semakin menjadi-jadi tapi gue bersyukur bali gak pernah mengecewakan setiap orang yang dateng, disaat kita kelelahan pemandangan bagus seolah ngobatin semua rasa capek. gue gakbisa ngitung berapa kali kita istirahat buat perjalanan di pulau ini karena terlalu banyak pemandangan bagus yang mesti dinikmatin disini. Dan singkat cerita kita sampe di Denpasar, ternyata Hotel, atau menurut gue lebih pantes dibilang losmen, yang dipesen nyokap gue lewat temennya yang bernama Bli Gung ada di denpasar. Beruntung kita gak nyasar ke kuta duluan dan gak dikira gembel di pantai. Ternyata nyari Hotel (ehm maaf losmen) tersebut susah dicari, kita muter2 lagi sampe akhirnya satu jam kita habisin buat nyari hotel (ehm maaf losmen) dan akhirnya ketemu. Sekali lagi Bali gak mengecewakan pengunjungnya, makanan ternyata udah disiapin Bli Gung. Biarpun kamarnya gak sebagus yang kita bayangin tp seenggaknya kita bisa nikmatin istirahat dikasur. Dan kita pun beristirahat

Selama di Bali gue gak bisa ceritain semua yang ada disini, jari jemari gue gak cukup handal buat ngetik jutaan karakter karena disini kita banyak banget yang perlu diceritain, mungkin lewat foto semuanya bisa tergambarkan.


Tanah Lot, Salah Satu Surga di Pulau Dewata
Pantai Kuta, Bali

The Three Musketeers haha
Entah apa yang terjadi sama tangannya Rasi sampe tangannya bisa begitu haha


Senja di Pantai Kuta, Bali

assalamualaikum semuanya, hehe tiba-tiba ane tertarik buat mahamin filosofi dari beberapa filsuf tersohor di negeri nun jauh disana hahaha dan setelah googling ane dapet satu artikel menarik langsung aja ya gan ane repost artikelnya dari situs seberang hehe cekidot blaay

SOCRATES
Socrates adalah seorang filosof dengan coraknya sendiri. . Ajaran filosofinya tak pernah dituliskannya, melainkan dilakukannya dengan perbuatan, dengan cara hidup. Socrates tidak pernah menuliskan filosofinya. Jika ditilik benar-benar, ia malah tidak mengajarkan filosofi, melainkan hidup berfilosofi. Bagi dia filosofi bukan isi, bukan hasil, bukan ajaran yang berdasarkan dogma, melainkan fungsi yang hidup. Filosofinya mencari kebenaran. Oleh karena ia mencari kebenaran, ia tidak mengajarkan. Ia bukan ahli pengetahuan, melainkan pemikir. kebenaran itu tetap dan harus dicari.
Tujuan filosofi Socrates ialah mencari kebenaran yang berlaku untuk selama-lamanya. Di sini berlainan pendapatnya dengan guru-guru sofis, yang mengajarkan, bahwa semuanya relatif dan subyektif dan harus dihadapi dengan pendirian yang skeptis.Socrates berpendapat, bahwa dalam mencari kebenaran itu ia tidak memikir sendiri, melainkan setiap kali berdua dengan orang lain, dengan jalan tanya jawab. Orang yang kedua itu tidak dipandangnya sebagai lawannya, melainkan sebagai kawan yang diajak bersama-sama mencari kebenaran. Kebenaran harus lahir dari jiwa kawan bercakap itu sendiri. Ia tidak mengajarkan, melainkan menolong mengeluarkan apa yang tersimpan di dalam jiwa orang. Sebab itu metodenya disebut maieutik. Socrates mencari kebenaran yang tetap dengan tanya-jawab sana dan sini, yang kemudian dibulatkan dengan pengertian, maka jalan yang ditempuhnya ialah metode induksi dan definisi. Kedua-duanya itu bersangkut-paut. Induksi yang menjadi metode Socrates ialah memperbandingkan secara kritis. Ia tidak berusaha mencapai dengan contoh dan persamaan, dan diuji pula dengan saksi dan lawan saksi.

PLATO
Plato adalah seorang filsuf dan matematikawan Yunani, dan pendiri dari Akademi Platonik di Athena, sekolah tingkat tinggi pertama di dunia barat. Ia adalah murid Socrates. Pemikiran Plato pun banyak dipengaruhi oleh Socrates. Plato adalah guru dari Aristoteles. Karyanya yang paling terkenal ialah Republik,yang di dalamnya berisi uraian garis besar pandangannya pada keadaan “ideal”.Dia juga menulis ‘Hukum’ dan banyak dialog di mana Socrates adalah peserta utama.
Ajaran Plato tentang etika kurang lebih mengatakan bahwa manusia dalam hidupnya mempunyai tujuan hidup yang baik, dan hidup yang baik ini dapat dicapai dalam polis. Ia tetap memihak pada cita-cita Yunani Kuno yaitu hidup sebagai manusia serentak juga berarti hidup dalam polis, ia menolak bahwa negara hanya berdasarkan nomos/adat kebiasaan saja dan bukan physis/kodrat. Plato tidak pernah ragu dalam keyakinannya bahwa manusia menurut kodratnya merupakan mahluk sosial, dengan demikian manusia menurut kodratnya hidup dalam polis atau Negara. Menurut Plato negara terbentuk atas dasar kepentingan yang bersifat ekonomis atau saling membutuhkan antara warganya maka terjadilah suatu spesialisasi bidang pekerjaan, sebab tidak semua orang bisa mengerjakaan semua pekerjaan dalam satu waktu. Polis atau negara ini dimungkinkan adanya perkembangan wilayah karena adanya pertambahan penduduk dan kebutuhanpun bertambah sehingga memungkinkan adanya perang dalam perluasan ini.
Dalam menghadapi hal ini maka di setiap negara harus memiliki penjaga-penjaga yang harus dididik khusus.
Ada tiga golongan dalam negara yang baik, yaitu pertama, Golongan Penjaga yang tidak lain adalah para filusuf yang sudah mengetahui “yang baik” dan kepemimpinan dipercayakan pada mereka. Kedua, Pembantu atau Prajurit. Dan ketiga, Golongan pekerja atau petani yang menanggung kehidupan ekonomi bagi seluruh polis.Plato tidak begitu mementingkan adanya undang-undang dasar yang bersifat umum, sebab menurutnya keadaan itu terus berubah-ubah dan peraturan itu sulit disama-ratakan itu semua tergantung masyarakat yang ada di polis tersebut.Adapun negara yang diusulkan oleh Plato berbentuk demokrasi dengan monarkhi, karena jika hanya monarkhi maka akan terlalu banyak kelaliman, dan jika terlalu demokrasi maka akan terlalu banyak kebebasan, sehingga perlu diadakan penggabungan, dan negara ini berdasarkan pada pertanian bukan perdagangan. Hal ini dimaksudkan menghindari nasib yang terjadi di Athena.

Ciri-ciri Karya-karya Plato
  • Bersifat Sokratik
Dalam Karya-karya yang ditulis pada masa mudanya, Plato selalu menampilkan kepribadian dan karangan Sokrates sebagai topik utama karangannya
  • Berbentuk dialog
Hampir semua karya Plato ditulis dalam nada dialog. Dalam Surat VII, Plato berpendapat bahwa pena dan tinta membekukan pemikiran sejati yang ditulis dalam huruf-huruf yang membisu. Oleh karena itu, menurutnya, jika pemikiran itu perlu dituliskan, maka yang paling cocok adalah tulisan yang berbentuk dialog.
  • Adanya mite-mite
Plato menggunakan mite-mite untuk menjelaskan ajarannya yang abstrak danadiduniawi
Verhaak menggolongkan tulisan Plato ke dalam karya sastra bukan ke dalam karya ilmiah yang sistematis karena dua ciri yang terakhir, yakni dalam tulisannya terkandung mite-mite dan berbentuk dialog.
Pandangan Plato tentang Ide-ide, Dunia Ide dan Dunia Indrawi
Idea-idea
Sumbangsih Plato yang terpenting adalah pandangannya mengenai idea. Pandangan Plato terhadap idea-idea dipengaruhi oleh pandangan Sokrates tentang definisi. Ideayang dimaksud oleh Plato bukanlah ide yang dimaksud oleh orang modern. Orang-orang modern berpendapat ide adalah gagasan atau tanggapan yang ada di dalam pemikiran saja. Menurut Plato idea tidak diciptakan oleh pemikiran manusia. Idea tidak tergantung pada pemikiran manusia, melainkan pikiran manusia yang tergantung padaidea. Idea adalah citra pokok dan perdana dari realitas, nonmaterial, abadi, dan tidak berubah. Idea sudah ada dan berdiri sendiri di luar pemikiran kita.. Idea-idea ini saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Misalnya, idea tentang dua buah lukisan tidak dapat terlepas dari idea dua, idea dua itu sendiri tidak dapat terpisah dengan idea genap. Namun, pada akhirnya terdapat puncak yang paling tinggi di antara hubungan idea-idea tersebut. Puncak inilah yang disebut idea yang “indah”. Idea ini melampaui segala idea yang ada.
Dunia Indrawi
Dunia indrawi adalah dunia yang mencakup benda-benda jasmani yang konkret, yang dapat dirasakan oleh panca indera kita. Dunia indrawi ini tiada lain hanyalah refleksi atau bayangan daripada dunia ideal. Selalu terjadi perubahan dalam dunia indrawi ini. Segala sesuatu yang terdapat dalam dunia jasmani ini fana, dapat rusak, dan dapat mati.
Dunia Idea
Dunia idea adalah dunia yang hanya terbuka bagi rasio kita. Dalam dunia ini tidak ada perubahan, semua idea bersifat abadi dan tidak dapat diubah. Hanya ada satu idea “yang bagus”, “yang indah”. Di dunia idea semuanya sangat sempurna. Hal ini tidak hanya merujuk kepada barang-barang kasar yang bisa dipegang saja, tetapi juga mengenai konsep-konsep pikiran, hasil buah intelektual. Misalkan saja konsep mengenai “kebajikan” dan “kebenaran”.

Pandangan Plato tentang Karya Seni dan Keindahan
Pandangan Plato tentang Karya Seni
Pandangan Plato tentang karya seni dipengaruhi oleh pandangannya tentang ide. Sikapnya terhadap karya seni sangat jelas dalam bukunya Politeia (Republik). Plato memandang negatif karya seni. Ia menilai karya seni sebagai mimesis mimesos. Menurut Plato, karya seni hanyalah tiruan dari realita yang ada. Realita yang ada adalah tiruan (mimesis) dari yang asli. Yang asli itu adalah yang terdapat dalam ide.Ide jauh lebih unggul, lebih baik, dan lebih indah daripada yang nyata ini.
Pandangan Plato tentang Keindahan
Pemahaman Plato tentang keindahan yang dipengaruhi pemahamannya tentang dunia indrawi, yang terdapat dalam Philebus. Plato berpendapat bahwa keindahan yang sesungguhnya terletak pada dunia ide.Ia berpendapat bahwa kesederhanaan adalah ciri khas dari keindahan, baik dalam alam semesta maupun dalam karya seni.Namun, tetap saja, keindahan yang ada di dalam alam semesta ini hanyalah keindahan semudan merupakan keindahan pada tingkatan yang lebih rendah.

ARISTOTELES
Aristoteles adalah murid Plato.Filsafat Aristoteles berkembang pada waktu ia memimpin Lyceum, yang mencakup enam karya tulisnya yang membahas masalah logika, yang dianggap sebagai karya-karyanya yang paling penting, selain kontribusinya di bidang metafisika, fisika, etika, politik, kedokteran dan ilmu alam.
Di bidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama yang mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara sistematis. Karyanya ini menggambarkan kecenderungannya akan analisa kritis, dan pencarian terhadap hukum alam dan keseimbangan pada alam. Plato menyatakan teori tentang bentuk-bentuk ideal benda, sedangkan Aristoteles menjelaskan bahwa materi tidak mungkin tanpa bentuk karena ia ada (eksis). Selanjutnya ia menyatakan bahwa bentuk materi yang sempurna, murni atau bentuk akhir, adalah apa yang dinyatakannya sebagai theos, yaitu yang dalam pengertian Bahasa Yunani sekarang dianggap berarti Tuhan.
Logika Aristoteles adalah suatu sistem berpikir deduktif (deductive reasoning), yang bahkan sampai saat ini masih dianggap sebagai dasar dari setiap pelajaran tentang logika formal. Meskipun demikian, dalam penelitian ilmiahnya ia menyadari pula pentingnya observasi, eksperimen dan berpikir induktif (inductive thinking).
Di bidang politik, Aristoteles percaya bahwa bentuk politik yang ideal adalah gabungan dari bentuk demokrasi dan monarkhi. Karena luasnya lingkup karya-karya dari Aristoteles, maka dapatlah ia dianggap berkontribusi dengan skala ensiklopedis, dimana kontribusinya melingkupi bidang-bidang yang sangat beragam sekali seperti fisika, astronomi, biologi, psikologi, metafisika (misalnya studi tentang prisip-prinsip awal mula dan ide-ide dasar tentang alam), logika formal, etika, politik, dan bahkan teori retorika dan puisi.
Meskipun sebagian besar ilmu pengetahuan yang dikembangkannya terasa lebih merupakan penjelasan dari hal-hal yang masuk akal (common-sense explanation), banyak teori-teorinya yang bertahan bahkan hampir selama dua ribu tahun lamanya. Hal ini terjadi karena teori-teori tersebut karena dianggap masuk akal dan sesuai dengan pemikiran masyarakat pada umumnya, meskipun kemudian ternyata bahwa teori-teori tersebut salah total karena didasarkan pada asumsi-asumsi yang keliru.
Dapat dikatakan bahwa pemikiran Aristoteles sangat berpengaruh pada pemikiran Barat dan pemikiran keagamaan lain pada umumnya. Penyelarasan pemikiran Aristoteles dengan teologi Kristiani dilakukan oleh Santo Thomas Aquinas pada abad ke-13, dengan teologi Yahudi oleh Maimonides (1135–1204), dan dengan teologi Islam oleh Ibnu Rusyid (1126–1198). Bagi manusia abad pertengahan, Aristoteles tidak saja dianggap sebagai sumber yang otoritatif terhadap logika dan metafisika, melainkan juga dianggap sebagai sumber utama dari ilmu pengetahuan, atau “the master of those who know”, sebagaimana yang kemudian dikatakan oleh Dante Alighieri.
Perbandingan Pemikiran Plato dan Aristoteles Tentang Jiwa dan Raga.
Menurut Plato mausia memiliki tiga elemen dalam jiwa:
· Pertama adalah kemampuan menggunakan bahasa dan berfikir.
· Elemen raga tubuh dalam bentuk nafsu badaniah,hasrat dan kebutuhan.
· Elemen rohaniah/kehendak bisa dilihat dengan adanya emosiseperti kemarahan,sindiran,ambisi,kebanggaan dadn kehormatan.
Elemen paling tinggi menurut Plato adalah berikir(akal) dan terendah nafsu badaniah(Lavine.2003;73-74)
Jiwa menurut pandangan Plato,tidak dapat mati karena merupakan sesuatu yang adikodrati berasal dari dunia ide.Meski kelihatan bahwa jiwadan tubuh saling bersatu,tetapi jiwa dan tubuh adalah kenyataan yang harus dibedakan.Tubuh memenjarakan jiwa,oleh karenanya jiwa harus dilepaskan dari tubuh dengan dua macam cara yaitu pertama dengan kematian dan kedua dengan pengetahuan.Jiwa yang erlepas dari ikatan tubuh bisa menikmati kebahagiaan melihat ide karena selama ini ide teseut dikat oleh tubuh dengan keinginan atau nafsu badaniah sehingga menutup penglihatan tehadap ide (Hardiwijono, 2005:42)
Aristoteles meninggalkan ajaran dualise Plato tentang jiwa dan tubuh.Plato berpendapat bahwa jiwa itu bersifat kekal,tetapi Aristoteles tidak.
Menrut Aristoteles,jiwa dan tubuh ibarat bentuk dan materi.Jiwa adalah bentuk dan tubuh adalah materi.Jiwa merupakan asas hidup yang menjadikan tubuh memiliki kehidupan.Jiwa adalah penggrak tubuh,kehendak jiwa menentukan perbuatan dan tujuan yang akan dicapai (Hadiwijono, 2005:51).Secara spesifik jiwa adalah pengendali atas reproduksi,pergerakan dan persepsi.Aristoteles mengibaratkan jiwa dan tubuh bagaikan kampak.Jika kampak adalah benda hidup,maka tubuhya adalah kayu atau metal,sedangkan jiwanya adalah kemampuan untuk membelah dan segala kemampuan yang membuat tubuh tersebut disebut kampak.Sebuah kampak tidak bisa disebut kampak apabila tidak bisa memotong,melainkan hanya seonggok kau atau metal.
Disadari oleh Aristotel,bahwa tubuh bisa mati dan oleh sebab iu,maka jiwanya juga ikut mati.Seperti kampak tadi yang kehilangan kemampuannya,manusia juga demikian ketika mati,ia akan kehilangan kemampuan berfikir dan berkehendak.
ohyeah gue balik lagi kali ini haha sorry buat postingan terakhir yang tertunda, gue belum siap nerusinnya lagi karena satu dan lain hal yang bisa terlalu panjang kalo ditulisin disini haha. Kali ini gue mau cerita soal keluarga, iya keluarga dan gue punya lebih dari satu keluarga. Ini bukan berarti kalo bokap gue poligami atau nyokap gue poliandri ya, ini bener-bener keluarga yang baru ditemukan dan hebatnya tanpa hubungan darah. Dan kali ini gue bakal ceritain keluarga gue yang tanpa hubungan darah ini.

MERTOJOYO FAMILY

Jujur, gue pribadi punya pendapat kalo sejauh apapun lo merantau sejauh apapun lo pergi pasti lo bakalan balik lagi ke keluarga lo dan disaat lo susah disaat lo jatoh cuma keluarga satu-satunya yang bakal nerima lo lagi apa adanya. Pendapat gue barusan bukan berarti asal ceplos disaat gue begadang dengan kondisi setengah mabok, itu murni dari hasil pemikiran dan pengalaman gue kalo memang pada dasarnya keluarga itu seperti itu. Kali ini gue mau ceritain kenapa gue bisa menamakan mereka keluarga dan bukan lagi sekedar temen biasa.

Awalnya disaat gue dimalang gue gak bakal berfikir kalo ternyata gue bakal nemuin temen-temen yang bisa gue anggap keluarga kayak mereka. Gue cuma berfikir kalo disaat gue diperantauan pasti gue bakal hidup sendiri semua serba sendiri dan sendiri sendiri sendiri. Tapi semua fikiran gue salah. Gue justru nemuin mereka semua yang justru skrg jadi keluarga gue. Dan salah satu yang bikin gue betah di malang adalah karena mereka. Mereka orang-orang pertama yang tau kondisi gue, mereka orang-orang pertama yang bisa ngeliat gimana gue kalo lg down dan mereka orang-orang pertama yang support gue setiap gue ada masalah. Ya, hidup itu kan masalah, makanya banyak orang yang nekat bunuh diri dan berfikiran dengan bunuh diri masalah mereka selesai, dan itu salah besar. Menurut gue orang yang bunuh diri adalah orang bodoh dan pengecut, mereka lupa kalo mereka punya keluarga yang selalu ada buat mereka, mereka lupa kalo dengan ngatasin masalahnya mereka adalah pemberani.

Boleh dibilang keluarga gue yang satu ini komplit, kenapa bisa gue bilang komplit? pernah nonton one piece? di anime itu digambarin kapal yang awaknya itu punya skill yg berbeda, ada koki, ada fighter, ada kapten, ada si pemain musik dan lain lain Mertojoyo Family pun sama kayak gitu. Kita ini komplit dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ada orang yang bisa dituakan dan bisa dijadikan panutan, ada orang yang bisa ngebuat kita bernyanyi semalaman, ada orang yang bisa ngebuat kita ketawa semaleman dan ada orang yang bisa masak disaat kita lapar. Apa lagi yang kurang?

Tapi kadang memang manusia itu tempatnya salah, setiap orang punya sisi buruk dan sisi baiknya dan terkadang ada yang salah menempatkannya. Gue pribadi pun selama ini banyak salah ke mereka dan jujur sering dapet teguran. Tapi kita ini keluarga, dengan adanya masalah kita gakbisa pecah karena satu permasalahan dan gue salut sama keluarga gue yang satu ini, mereka bisa menghargai perbedaan dan latar belakang masing-masing. Jarang gue bisa dapetin orang-orang begini.

Gue sekarang cuma bisa bilang kalo gue gakmau setelah kita selesai kuliah nanti kita menghilang dan ga ada kabar. Gue mau ada suatu saat dimana kita balik lagi kayak keluarga meskipun terpisah dan dengan status baru sebagai orang yang berguna buat orang banyak. Dan disaat kondisi itu, gue bakal kangen disaat kita ngopi dan ngerokok bareng, disaat kita ngabisin tengah malem buat diskusi tentang semua hal yang berbobot. Jangan pernah ada kata pecah karena cuma satu permasalahan kawan.

"Kita semua seperti saudara, tumbuh bersama sampai kita tua." Itu potongan lagu band jogja yang selalu kita nyanyiin setiap kita kehabisan lagu buat dinyanyiin. Musiknya emang sederhana tapi makna disetiap baitnya selalu ngingetin kita, tentang bagaimana seharusnya keluarga itu tentang bagaimana seharusnya kita bertindak dan bersikap terhadap sesama anggota keluarga. Long Live My Family.